![]() Menurut situsweb mlmlaw.com, anda harus tanya kepada orang yang menawarkan bisnis ini, "APAKAH TANPA MEREKRUT DOWNLINE SAYA BISA MENDAPAT UNTUNG DI BISNIS INI ?". Jika jawabnya adalah TIDAK, maka MLM itu pasti asal-asalan, penipuan, dan piramid murni.
2. Periksa sistemnya, apakah di MLM itu dimungkinkan DOWNLINE BISA
http://groups.yahoo.com/group/gauldong/message/2821 MELAMPAUI UPLINE DALAM BONUS DAN JENJANG ?. Ciri MLM sejati adalah "Bisa mendapat untung tanpa merekrut downline" dan "Ada mekanisme dimana Downline bisa melampaui Upline dalam bonus dan jenjang". Sekarang, point ke tiga adalah : 3. Dalam MLM sejati, bonus didapat dari TRANSAKSI PRODUK di dalam group, bukan dari uang PENDAFTARAN ANGGOTA BARU. Kita akan lihat beberapa karakter perusahaan MLM yang asal-asalan. Biasanya mereka hanya punya satu atau dua jenis produk saja, atau bahkan tidak ada produknya sama sekali. Dan agar terjadi perputaran uang yang sangat besar (untuk meraup profit dengan cepat), maka harga produk dimarkup habis-habisan sehingga terjadilah BV (bonus value) yang tinggi. Dengan BV yang tinggi ini, jelas mereka bisa menjanjikan bonus hingga Milyaran rupiah (di atas kertas). Kita baca di koran-koran, banyak orang mendadak menjadi gila dengan menjual tanah atau perhiasan untuk ikut MLM model ini. Akhirnya uangnya ditukar dengan produk yang seharusnya bernilai rendah. Produk ini tidak laku dijual di pasaran bebas karena memang tidak ada nilainya. Karena itu jangan cepat terpukau dengan rayuan : " TIDAK PERLU MENJUAL !, TIDAK PERLU TRAINING, TIDAK PERLU INI..ITU". Justru di balik informasi itu ada perangkap yang bisa membuat amblas uang kita. Point nomor 3 ini bisa dikembangkan lagi. Karena produk cuma satu, biasanya MLM yang asal-asalan akan menganjurkan anggotanya untuk melakukan re-entry (pendaftaran ulang). Mereka pasti akan mengimingi uang, bukannya produk yang bermutu. Anggota diminta mendaftar ulang hanya dengan tujuan mendapat bonus tinggi, dan bukan membeli barang (re-order). Di sebuah MLM, ada kata-kata yang pernah saya dengar, "Di MLM kami tidak ada Upline atau Downline yang abadi. Dan kami tidak mengharuskan tutup poin seperti MLM lain". Kalau ada sistem MLM yang mengijinkan re-entry (membeli kavling/keanggotaan lebih dari satu), mereka pasti sedang melindungi produknya yang mahal tapi tidak bermutu. Dan kalau ada statement 'tidak perlu tutup poin' pasti ditutupi dengan markup harga yang sangat tinggi. Statement "tidak ada upline yang abadi" itu bagi saya sangat aneh dan kontradiktif. Kelihatannya mereka menanamkan suatu rasa 'iri' terhadap upline yang tampak memeras uang downline. Pikir saya, kalau mereka tidak setuju dengan organisasi upline-downline, mengapa pula mereka terjun di perusahaan MLM ?. Berarti di sistem mereka, masih ada hal yang belum beres. Disadur dari: |
Blog ini Saya buat untuk membantu Anda untuk Sehat, baik secara Jasmani, Rohani, juga Sosial Ekonomi. Sukses Milik Anda...!!! Bagi Anda Yang Berminat, Silahkan Hub Sdra: Ali Tutupoho/IDMUALA02869/081247466675/PIN BB: 2B187C39
Sabtu, 03 Januari 2015
Membedakan MLM Asli dan Palsu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar